Rabu, 14 September 2016

Petualang Cilik yang Cerdik

Pinten adalah nama salah satu petualang cilik. Dia bersama saudara kembarnya yang bernama Tangsen, sejak kecil suka berpetualang ke hutan belantara. Mereka berdua sering mendaki gunung menuruni jurang demi hobinya.

Setiap liburan mereka selalu pergi berpetualang. Tibalah mereka di hutan yang sangat sepi. Yang terdengar hanyalah suara kicauan burung dan angin yang bertiup sepoi - sepoi. Dengan keadaan sepi itu mereka tidak takut, justru malah merasa lebih senang. Karena Pinten dan Tangsen dapat menikmati kebesaran Tuhan sang pencipta alam semesta .

Di saat yang sepi muncullah beberapa orang dari semak-semak. Merek bertanya pada Tangsen dan Pinten dengan kasar, "Siapa namamu?" " Namaku Pinten dan ini saudara kembarku bernama Tangsen." Mendengar jawaban itu mereka yang berjumlah 4 orang itu langsung merebut tas yang dibawa si Petualang Cilik. Ternyata orang-orang itu adalah perampok.

Pinten berkata pada perampok itu, " Hai bapak-bapak, kalian boleh saja meminta semua milikku, akan tetapi kalian harus minta izin dengan penunggu hutan ini."  Sebenarnya ini hanya merupakan akal cerdik si Petualang Cilik. Perampok itu memenuhi permintaan si Pinten.

Pinten menghadap tebing dan berteriak dengan keras, "Perampok  ini mau minta tasku boleh tidak ..... !" Terang saja dari tebing terdengar bunyi pantul (gema), "tidak..... tidak..... tidak!"

Mereka para perampok berkata, " Ternyata hutan ini ada penunggunya, ayo teman-teman kita lari....." "Dasar perampok bodoh, itu kan gema, yang kita pelajari di pelajaran IPA." kata Pinten.

(Karya : Fauzi)

10 komentar: